Menulis Itu Tak Semudah Membaca

Sabtu, 21 Mei 2011

Sial Lagi...


 Sial…sial…sial…  mungkin itu adalah kata pembukaku hari ini, mungkin terdengar memaki tapi inilah salah satu cara menyalurkan emosiku subuh ini.  Bagaimana tidak, dari tadi malam suasana hatiku memang lagi “out of mood”  terus ditambah lagi kejadian subuh ini.
Saya pun sebenarnya malu untuk menulis ini karena ini jelas akan mempermalukan diri saya sendiri tapi tidak apa-apalah, anggap saja salah satu cara “aktualisasi diri” dan dari pada kita memahami dan mengambil kesimpulan dari cerita ini ini secara “premature”, alangkah lebih baik saya menceritakan kronologis ceritanya supaya kita tidak mengalami “onani intelektual” .
Tadi malam, setelah bersama dengan”nya”  walau hanya beberapa menit namun sudah cukup untuk mengobati kerinduanku yang sebenarnya tak pernah kering kepada”nya”.  Sesampainya diruang yang penat ini, saya kembali bercengkrama dengan computer buntutku dan pastinya fasilitas internet dari hotspot tetangga.  Rasa jenuh dan penat menghampiriku sehingga otakku berfikir untuk menggerakkan tubuh dengan bobot 60 kg ini melangkah keluar dari ruang sesak itu, berusaha mencari udara segar yang  masih Tuhan sediakan secara gratis kepada makhlukNya.   Akhirnya setelah melangkah beberapa meter, saya berhenti disuatu tempat yang hampir setiap malam saya datangi, dan saya pun ikut larut dalam kumpulan manusia yang “katanya”  kurang kerjaan dimalam hari itu.  Setelah beberapa lama larut dalam canda tawa, tiba-tiba peristiwa itu terjadi dengan singkat  dan membuat saya harus pulang dengan kepala tertunduk seraya menyesali yang telah terjadi tadi.
Sesampai diruang sesak dan penat itu, saya berusaha mengobati kekecewaan dan kesedihan yang baru-baru ini menimpaku.  Saya berusaha  menyibukkan diri dengan aktifitas yang selama ini saya geluti walaupun saya tak tahu “output” dari rutinitasku ini sebenarnya apa…   Dan ternyata hal itu cukup ampuh dan berhasil membuatku sejenak lupa akan tragedi semalam, dan tak terasa waktu berjalan, saya pun melirik kearah jam dinding pemberian dari “cappo’” ku setahun yang lalu.  Kaget bercampur tak percaya ternyata sudah jam 4 dini hari, dan parahnya saya diliputi rasa dahaga akan sesuatu.  Saya berusaha mengabaikannya dan terus bergelut dengan keyboard tapi semakin saya abaikan maka rasa dahaga itu semakin memuncak hingga keubun-ubun sehingga memaksa saya untuk mencari pelepas dahaga tersebut diluar sana. 
Kunyalakan “kuda besi” ku yang sudah hampir 5 tahun terakhir menemaniku kemana-mana dan meluncur meninggalkan rumah itu.  Udara dingin yang menyelimuti kawasan ini, membuat dahagaku semakin memuncak dan membuatku memacu “kuda besi” ini dengan cepat sambil menoleh kiri dan kanan berharap masih ada toko yang terbuka subuh ini.  Hampir semua daerah dari kawasan ini saya lewati namun tak ada satu pun toko yang terbuka sehingga mengharuskanku pulang tanpa membawa hasil dan tentunya ditambah dengan rasa dingin yang menyelimuti tubuhku.  Rasa dahaga inilah yang membuatku semakin tidak karuan subuh ini dan mengutuk hari ini…
Namun ku berusaha melawan rasa dahaga itu hingga saat ini karena saya yakin Tuhan tidak akan memberi cobaan pada makhlukNya kalau makhluk tersebut tak mampu melewatinya.  Maafkan aku Tuhan karena harus mengutuk ciptaanMu sepagi ini tapi saya yakin Engkau Maha Pemurah dan Maha Penyayang. 
Read More

Fluktuatif..


Langkahku melambat seketika…berbeda dengan 30 menit yang lalu ketika dengan semangatnya saya berjalan menuju ketempat itu.  Awalnya biasa saja, kami bercanda dan tertawa bersama serta larut dalam kegembiraan itu tanpa merasa bahwa masih ada sekelompok manusia dibelahan bumi sana yang mungkin pada saat itu lagi sedih,menangis atau tertimpa musibah tapi itulah hidup, kadang membuat manusia harus memelihara dengan baik keEGOISannya agar bisa tetap survive dikehidupan ini.  Dengan singkat kegembiraan dan canda tawa itu hilang dalam sekejap mata ketika saya mulai merasa bahwa semua ini hanya fatamorgana dunia bagaikan melihat sumber air dipadang pasir Sahara.
Kulangkahkan kakiku yang sudah menopang badanku selama 26 tahun ini kesebuah rumah yang sudah saya huni kurang lebih 7 tahun terakhir ini.  Semua kebahagiaan yang kurasakan hari ini tiba-tiba lenyap begitu saja bagai debu yang tertiup angin topan, dalam keheningan hati,  kubertanya apakah ini nyata??  Kubuka pintu kamarku dan memandangnya…tak ada nyang berubah..tetap seperti 30 menit yang lalu ketika saya tinggalkan kamar ini..dan pastinya tetap seperti kapal yang telah diterjang angin topan dan badai dan cuma 1 kata yang bisa mewakilinya “HANCUR”.
Kubaringkan kepalaku diatas bantal yang entah sudah tak berbentuk serta sepray kasur yang saya pun tak ingat kapan terakhir saya mencucinya tapi itu tak membuatku enggan untuk tetap meletakkan kepalaku diatasnya.  Fikiranku terbang dan menerawang jauh keatas sana, jauh ke 30 menit yang lalu, ketika semuanya baik-baik saja.  30 menit yang lalu, Saya masih  mendengarkan music dari computer buntut pemberian pamanku, sambil baring-baring serta menikmati fasilitas internet bulanan dari hotspot tetangga dan pastinya mencari tahu perkembangan “DIA” lewat akun jejaring sosialnya.
Sekarang semuanya berubah 360 derajat, yang tadinya bahagia sekarang sedih…  apakah ini yang namanya roda kehidupan?? Kadang kita diatas dan suatu saat pula kita akan dibawah, tadinya saya senang dan bahagia, sekarang saya sedih dan kecewa.  Aneh..aneh..dan aneh…   Kalau saya bisa menyimpulkan keadaan serta perasaanku hari ini mungkin ada 1 kata yang bisa mewakilinya yaitu “HANCUR”.
Mungkin inilah yang dikatakan FLUKTUATIF,  keadaan atau situasi yang kadang naik turun dan ini berlaku dalam semua aspek kehidupan tanpa terkecuali.   Mau itu masalah iman, rezeki, hati, dan pastinya masalah cinta.  

Keimanan kita akan selalu mengalami pasang surut dari waktu ke waktu, ada kalanya kita ingat kepadaNya dan kadang pula kita lupa dan jauh dariNya.  Ada kalanya kita rajin beribadah kepadaNya dan kadang pula kita enggan dan malas beribadah.  Ada kalanya kita gemar melakukan kebaikan dan pastinya kadang pula kita suka, senang dan bahagia melakukan kejahatan.  Pada saat manusia berada pada puncak keimanan, ia akan bisa melampaui keimanan para malaikat. Namun, ketika imannya rendah, ia bisa lebih rendah dari imannya para iblis. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman : 

”Sesungguhnya Kami akan isi api neraka jahanam dengan kebanyakan jin dan manusia, karena mereka mempunyai hati, tetapi tidak digunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak digunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak digunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Q.S. Al-A’raf 7 : 179).

Fluktuatif dalam hal rezeki pastinya sudah sering kita alami dan mungkin sudah menjadi rutinitas, terlebih lagi buat orang seperti saya, mahasiswa dari daerah yang merantau ke kota untuk menuntut ilmu.  Idealnya seperti ini, melalui tes masuk universitas dan lulus kemudian aktif dalam perkuliahan serta organisasi dan bisa mendapatkan gelar sarjana kurang dari 4 tahun dengan IPK 3.5 keatas namun sepertinya itu hanya terjadi diangan-angan (dunia khayal).  Saya kuliah selama hampir 7 tahun dan belum ada tanda-tanda bisa selesai dalam waktu dekat ini dan pastinya sangat jauh dari nilai ideal diatas.  Dan dalam kurun waktu 7 tahun ini, fluktuatif dalam hal rezeki sudah menjadi  agenda bulanan dalam hidupku,  awal bulan makan ayam, pertengahan bulan makan telur ayam dan akhir bulan makan mie instant rasa kaldu ayam.  Tapi inilah hidup…fluktuatif berlaku dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja tak terkecuali saya.

Kalau bicara masalah hati, saya rasa inilah salah satu hal yang paling sering dirasakan oleh manusia.  Mengalami fluktuasi dalam hal keinginan dan perasaan adalah sesuatu hal yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.   Perasaan kita yang mulanya senang dan bahagia kadang dengan cepatnya berganti sedih serta gundah gulana cuma karena sesuatu hal yang kecil.  Contohnya : ketika 1 hari ini saya merasa senang dan bahagia karena seharian ini saya bercanda dan tertawa bersama dengan”nya”, berbagi kisah tentang hal-hal yang lucu hari ini ataukah hal-hal yang seru hari ini namun tiba-tiba dengan sekejap perasaan senang dan bahagia itu berubah menjadi sedih dan kesal karena ada sesuatu hal.  Semua bisa berubah dalam sekejap,  tanpa kita sadari dan bayangkan bisa berubah 360 derajat tapi inilah roda kehidupan yang selalu fluktuatif…

Hampir sama dengan  perasaan, cinta pun akan selalu mengalami fluktuasi entah itu disebabkan oleh keadaan atau pun perubahan.  Hari ini mungkin kamu sayang dan cinta kepadanya tapi mungkin besok kamu bisa benci dan marah kepadanya entah itu karena bosan atau karena sudah tidak ada kesepahaman diantara kalian, berusaha menyatukan persepsi tapi malah jadi bersebrangan atau mungkin sementara berusaha mencari jalan keluar dari masalah yang kalian hadapi tapi yang terjadi malah pertengkaran.  Dengan alasan miskomunikasi , tidak ada kecocokan atau sama-sama EGOIS selalu menjadi pelumas pada roda itu sehingga dengan mudah dan cepat roda itu berputar dan berganti posisi.  Aneh bin ajaib pastinya tapi inilah realita kehidupan, tak ada manusia yang ingin mengalaminya malah mereka ingin selalu berada diatas dan tak mau kalau roda itu berputar yang mengharuskan mereka berada dibawah. 

Kembali tersadar dari lamunanku yang tadi entah melayang hingga kedimensi lain, kutatap sekeliling ruangan ini dan tak ada yang berubah tetap seperti keadaan sebelumnya dan pastinya  ruangan ini tetap seperti “kapal pecah” serta perasaanku tetap sedih dan tak karuan sama dengan 60 menit yang lalu.  TAK ADA YANG BERUBAH…  kemudian tanpa sadar kebertanya kedalam hatiku..

“ kenapa dengan  mudah perasaan senang itu bisa berubah menjadi sedih tapi perasaan sedih itu tak bisa berubah dengan mudah dan cepat menjadi senang dan bahagia lagi ??? “  

 Adakah diantara kalian yang tahu jawabannya…??? Please…tell me…

Read More

Rabu, 18 Mei 2011

Rokok..



Rokok  adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok. 

1.     Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2.    Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3.    Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4.    Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
5.    Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
6.    Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

Berikut ini adalah bahaya rokok terhadap kesehatan kita rokok dapat menyebabkan :
·         Kanker pundi kencing, Kanker perut,
·         Kanker usus dan rahim ,
·         Kanker mulut ,
·         Kanker Esofagus,
·         Kanker tekak,
·         Kanker pankrias,
·         Kanker payudara,
·         Kanker paru-paru,
·         Penyakit saluran pernafasan kronik
·         Strok,
·         pengkroposan tulang atau yang dikenal dengan osteoporosis
·         Penyakit jantung,
·         Kemandulan,
·         Putus haid awal,
·         Melahirkan bayi yang cacat
·         Keguguran bayi,
·         Bronkitis,
·         Batuk,
·         Penyakit ulser peptik,
·         Emfisima,
·         Otot lemah,
·         Penyakit gusi,
·         Kerusakan mata

Itulah beberapa uraian tentang rokok yang saya dapat diinternet saat ini walaupun ini hanya sebagian kecil tapi mungkin ini merupakan inti dari apa itu rokok dan bahayanya buat kesehatan.  Tiba-tiba muncul pertanyaan dibenak sana dan secara kebetulan saya sendiri adalah seorang perokok aktif,  apakah hal-hal diatas dapat menbuat jera para perokok??  “ohhh…todak bisa …!!! (ala Sule..)

Saya kira kita tidak dapat menyederhanakan masalah yang rumit ini semudah kita membalikkan telapak tangan…  Rokok yang pada dasarnya bersifat adiktif (bikin kecanduan) tak akan mudah dihentikan begitu saja hanya dengan memaparkan dampak negative dari rokok itu sendiri.  Sesuatu yang telah lama kita lakukan akan menjadi suatu kebiasaan baru baik itu dalam hal positif maupun negatif, begitu pun dengan rokok.

Sewaktu  kecil, kadang kita sering melakukan suatu kebiasaan yang “aneh” dan parahnya itu terbawa sampai kita remaja, dewasa dan kadang sampai tua.  Misalnya : ada seorang anak yang terbiasa mengisap jempolnya ketika dia tertidur, ngupil tak kenal waktu dan tempat atau pun anak yang suka mengambil uang dari dompet/laci orang tuanya.  Tentu hal ini tak bisa dianggap sebagai hal yang mudah untuk dirubah malah kadang dianggap sebagai suatu kebiasaan aneh.

Hubungannya dengan rokok??

Pada awalnya perokok  selalu memulai kebiasaan merokoknya dengan alasan coba-coba atau karena rasa ingin tahu yang besar namun berdampak pada kecanduannya terhadap rokok itu sendiri.  Memang kalau kita berfikir ini merupakan sebuah langkah awal yang salah tapi kalau seseorang telah kecanduan maka alasan coba-coba tadi akan pernah dapat mematahkan argument orang yang telah kecanduan.

Sama halnya dengan kebiasaan aneh diatas seperti mengisap jempol pada saat tidur dan mengupil tak kenal waktu dan tempat, itu telah menjadi kebiasaan bagi orang yang melakukannya dan pastinya sangat sulit untuk dia hentikan.  Sama halnya dengan orang yang punya kebiasaan merokok, ketika merokok itu telah menjadi kebiasaannya selama beberapa tahun atau berpuluh-puluh tahun dan tiba-tiba kita menyuruhnya berhenti melakukannya, apakah itu sesuatu yang mudah dan gampang…  Sekali lagi Sule berkata “Oohhh…Tidak Bisa….”.   

Ini adalah sesuatu yang nyata akan merugikan kesehatan serta perekonomian mereka tapi yang namanya kebiasaan pasti susah untuk dihentikan.  Dan parahnya buat mereka perokok aktif, kadang kala mereka tak bisa konsentrasi untuk mengerjakan sesuatu tanpa merokok sehingga ketika ada larangan untuk tidak merokok diruang kerja maka terkadang pekerjaan yang dia kerjakan tidak akan beres akibat tak bisa konsentrasi tapi mungkin buat orang yang bukan perokok itu hanya sugesti dari alam bawah sadar mereka.

Inilah salah satu alasan kenapa para perokok susah untuk meninggalkan kebiasaan merokoknya padahal sudah jelas-jelas sangat merugikan.  Ini bukan alibi untuk mencari pembenaran dari rokok tapi ini hanya pendapat dariku yang merupakan salah satu dari perokok itu sendiri.

Kadang sesuatu yang kita anggap salah buat kita sendiri, belum tentu salah buat orang lain tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.  Sesuatu yang dilakukan secara terus menerus walau itu baik atau buruk akan menciptakan suatu kebiasaan (ability) baru dan yang namanya kebiasaan itu tak akan mudah untuk kita hentikan/rubah seperti membalikkan telapak tangan.  Marilah kita membuka pemikiran kita dan sama-sama saling menghargai kebiasaan masing-masing…  Merubah diri kita sendiri itu adalah sesuatu yang sulit dan merubah orang lain adalah sesuatu yang lebih sangat sulit….
Read More

Sabtu, 14 Mei 2011

Jaga Image

Jaim (ja-im) adalah singkatan  dari kata jaga-image yang merupakan suatu perilaku untuk menyembunyikan sikap yang sebenarnya dengan mengharapkan orang lain menganggap subjek sebagai seseorang yang memiliki kepribadian yang tenang, dan berwibawa. Jaim seringkali bukan merupakan perilaku yang sebenarnya, dalam arti yang positif jaim lebih dimaksudkan pada sikap untuk menjaga perilaku agar tetap tenang dalam menghadapi situasi yang sulit.

Kata jaim sebenarnya tidak termasuk sebagai salah satu kosakata Bahasa Indonesia, ia muncul sebagai bahasa gaul yang digunakan di kalangan remaja. Namun pada penggunaannya kata jaim menjadi semakin umum digunakan bahkan dalam artikel-artikel di media masa.
Banyak orang yang sebel sama orang jaim,,,,,,,jaim dalam arti orang yang senantiasa jaga image alias jaim,,,,! kenapa orang jaim di sebelin ya? kan bagus kalau dia bisa menjaga image nya,menjaga citra diri nya supaya jangan jelek di mata orang lain,nah di situ lang masalah nya .banyak orang yang gengsi nya gak turun atau wibawa nya gak jatuh ,bisa juga di depan cwok yang dia senangi nya seorang gadis tiba-tiba tampil pesona ,padahal kalau di teman-teman nya yang lain kelakuan nya minus banget.

Jadi kita sepakat ya kalau kita benci sama orang yang bermuka dua dan plin-plan begitu ,padahal kalau memang dia ingin citra diri nya baik ,seharus nya itu menjadi akhlak yang di patri dalam diri nya,buakn di buat spontan pada ada maksud tertentu sama orang,but gak selama nya jaim itu jelek ,ada juga jaim yang positif lho,,,,,,!

Contoh kasus ada cwek berjilbab panjang & rapi tapi di jalan dia tertawa sambil ngakak & gak bisa di rem,pas dia sadar bahwa hal itu akan terpengaruh pada image diri nya diri muslimah berjilbab pada umum nya ,dia selalu seger beristiqfar,ada juga cwok yang menolak minum-minuman keras karena dia takut akan ALLAH ,gak perduli image nya di depan geng nya jatuh ,yang penting di depan ALLAH  selalu tetap terjaga.

Sebenarnya image yang terbangun pada diri seseorang itu tergantung bagaimana selama dia bersikap ,dan saat mengambil sikap ,seharus nya orang itu tau mengapa melakukan sikap itu, misal nya nich sikap seorang gadis yang memutus kan untuk tidak berpacaran dia tahu kalau pacaran itu gak ada manfaat nya dan membuka peluang zina (ingat pengertian zina zina nya mata dengan melihat yang haram,zina nya tangan dengan menyentuh yang haram,dsb) kemudian saat tidak berpacaran dia harus menjaga citra diri nya sebagai muslimah yang berakhlak baik gak pacaran itu bagus ,tapi kalau hubungan sama teman-teman gak baik ya sama aja donk....

Nah membangun image positif itu memang susah .harus seiring dengan sikap dengan sikap kita sendiri, kemudain kita  harus  mendasar kan sesuatu jangan yang menurut image orang lain ,tapi ada pandangan yang lebih baik dari atas sana ,kita mati-matian jaga image dalam pandangan orang tapi jika dalam pandangan ALLAH  hal ini tidak berkenan ,justru dosa yang akan kita dapat kan ,ALLAH lah yang paling utama ,di atas pandanagn semua manusia. 

Jadi seorang gadis bersikap lah yang wajar dalam hidup ini akhlak seseorang itu ada dan terpatri dalam diri melalui proses yang panjang ,tidak senantiasa langsung jadi kita pun membutuh kan nya .kepada siapapun dan di manapun kamu berada tunjukan lah sifat baik mu ,karena itu memang ada nya kamu ! dan tentu saja dalam kerangka pada-NYA amien.......

Read More

Profesional...

Awalnya saya selalu menganggap bahwa profesional itu hanya berlaku dalam lingkungan pekerjaan yang mengharuskan seseorang bekerja  sesuai dengan disiplin ilmu ataupun dengan profesi mereka yang sebenarnya… Rasa ingin tahu yang menggrogoti otakku dan mengirimkan stimulus  kejari-jariku untuk mencari makna  dari profesional itu sendiri di google… 

Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang. (http://id.wikipedia.org/wiki/Profesional)

Setelah membaca tulisan diatas dari internet, terlintas dikepala saya, apakah ada yang dikatakan profesional dalam berteman atau bersahabat ?? Saya bingung.. ketika orang berbicara tentang kata “profesional” maka yang selalu terlintas dikepala hanya kata “gaji/upah”.  Apakah  ada profesional  yang tak selalu bersinggungan dengan kata “gaji/upah”??  Atau ini karena otak serta pemikiran kita telah diracuni dengan paham materialisme sehingga  melahirkan orang-orang yang materialistis…  apakah kita bisa profesional tanpa mengharapkan upah atau balasan dari apa yang kita kerja..??? bagaimana dengan konsep “ikhlas” itu sendiri??  Kalau tidak salah..ikhlas itu artinya membantu atau bekerja tanpa mengharapkan imbalan apa-apa…

Mungkin bukan itu yang menjadi alasan kuat buat saya untuk menulis sekarang, membahas tentang profesional dalam bekerja atau membahas lebih dalam tentang keikhlasan itu sendiri tapi mungkin lebih kepada bagaimana kita bisa profesional dalam interaksi sosial atau mungkin lebih kewilayah profesional dalam berteman/bersahabat antara pria dan wanita (cowok-cewek).

Beberapa tahun yang lalu, saya pernah membantu tulisan yang mengatakan bahwa “tak akan ada persahabatan antara pria dan wanita yang abadi, tak akan ada persahabatan antara  seorang pria dan wanita yang betul-betul murni tanpa ada perasaan cinta atau pun sayang”.  Kemudian saya berusaha mencernanya dalam otak dangkalku ini, memilah kata demi kata serta mengulang redaksi kata-katanya hingga beberapa kali, dan berujung pada stigma awal tentang persahabatan itu sendiri.  Saya pun tak mau dikatakan “onani intelektual” dengan tetap berusaha mencari celah bahwa statement itu tidak berlaku terhadap saya..

Setelah berusaha mereview kembali  story ku dengan teman-temanku atau pun yang dikatakan sebagai sahabat (pria-wanita), saya berkesimpulan bahwa tidak semua hal itu benar, mungkin tergantung dari orangnya saja…  Dalam kurun waktu 7 tahun ini, saya telah banyak berteman ataupun ada yang menjadi sahabat, dan tak bisa dinafikkan bahwa kedekatan atau pun persahabatan antara pria dan wanita sangat rentan di “racuni” oleh perasaan cinta dan sayang.  

Sebagai salah satu contoh real, banyak  terjadi disekitar kita sebuah persahabatan harus berakhir dengan kisah asmara, sehingga menimbukan  momok menakutkan buat pasangannya sendiri (pacar).  Karena terlalu seringnya terjadi, jadi tidak salah kalau banyak novel atau pun cerita bahkan film yang menceritakan tentang bagaimana persahabatan itu berbaur dengan perasaan cinta dan berujung kepada kisah asmara…   Terus bagaimana dengan pacar mereka (kalau ada) ?? 

Selalu menjadi bahan pertengkaran dalam suatu hubungan (pacaran) ketika salah satu dari mereka atau pun keduanya punya sahabat akrab yang berlainan jenis kelamin…  Cemburu akan menjadi pemicu dari semuanya dan mulai dari sinilah pertengkaran itu dimulai kemudian sisa menunggu sumbu yang terbakar itu sampai kegudang senjata dan meledak… memporak-porandakan hubungan yang selama ini mereka bangun.  Sehingga jangan heran ketika pacar si cewek benci ke sahabat pacarnya (cowok) dan begitu pun sebaliknya… 


Tapi ini bukan harga mati dari sebuah hubungan yang dikatakan persahabatan, banyak dari mereka juga berhasil mensinergikan antara hubungan asmara mereka dengan persahabatan.  Tak heran ketika pacar kita akrab dengan sahabat kita yang notabenenya berlainan jenis kelamin  dengan  kita dan begitupun sebaliknya menjadi akrab layaknya saudara.  Bagaimana dengan persahabatan yang terbangun dalam situasi sama-sama tak mempunyai pasangan (pacar) ??? apakah juga akan berpeluang menjadi cinta?? 

Bagaimana ketika muncul perasaan sayang atau pun cinta kepada sahabat kita sendiri?? bukankah cinta itu murni dan suci serta tak bisa memilih??  Apakah itu salah atau merusak nilai persahabatan itu sendiri?? Love is Blind (cinta itu buta), itulah kata-kata pujangga yang sering kita dengar dulu hingga sekarang  sehingga memberi ruang bebas seluas-luasnya kepada “cinta” untuk bisa singgah dimana pun dia rasa pantas. Kalau pun seseorang bertanya  kepada saya tentang hal ini, mungkin saya juga bingung mau memberikan jawaban seperti apa.  Setiap orang punya karakter serta sifat yang berbeda-beda dan pastinya dalam hal tingkah laku juga berbeda jadi semua orang bebas mau tafsirkan atau mengartikan ini sebagai apa. 

Mungkin jawabannya akan kembali ke judul dari tulisan ini.. “PROFESIONAL” .  jadi janganlah kita hanya melihat bahwa profesional itu hanya berkutat diwilayah dunia kerja atau pun selalu bersinggungan dengan materi/gaji/upah  karena ada juga sisi dimana teori tersebut tidak berlaku.  Menolong sahabat (pria-wanita)  tanpa pamrih saya rasa adalah salah satu contoh bagaimana kita bersikap profesional dalam bersahabat. Menjaga ritme persahabatan itu tetap pada koridor persahabatan itu sendiri saya rasa bukanlah pekerjaan mudah, dibutuhkan kedewasaan dalam berfikir dan bertingkahlaku serta konsisten dalam menjalaninya.  

PROFESIONAL DALAM BEKERJA, BERTEMAN DAN  BERSAHABAT
Read More

Sabtu, 07 Mei 2011

You


You did it again
You did hurt my heart
I don't know how many times
You... I don't know what to say

You've made me so desperately in love
and now you let me down
You said you'd never lie again
You said this time would be so right
But then I found you were lying there by her side

You.. You turn my whole life so blue
Drowning me so deep, I just can reach my self again

You.. Successfully tore my heart
Now it's only pieces
Nothing left but pieces of you

You frustated me with this love
I've been trying to understand
You know i'm trying i'm trying
You.. I don't know what to say
You've made me so desperately in love
and now you let me down
Read More

Minggu, 01 Mei 2011

MisInterpretasi Perasaan…


Interpretasi atau penafsiran adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan). Menurut definisi, interpretasi hanya digunakan sebagai suatu metode jika dibutuhkan. Jika suatu objek (karya seni, ujaran, dll) cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan mengundang suatu interpretasi. Istilah interpretasi sendiri dapat merujuk pada proses penafsiran yang sedang berlangsung atau hasilnya.

Suatu interpretasi dapat merupakan bagian dari suatu presentasi atau penggambaran informasi yang diubah untuk menyesuaikan dengan suatu kumpulan simbol spesifik. Informasi itu dapat berupa lisan, tulisan, gambar, matematika, atau berbagai bentuk bahasa lainnya. Makna yang kompleks dapat timbul sewaktu penafsir baik secara sadar ataupun tidak melakukan rujukan silang terhadap suatu objek dengan menempatkannya pada kerangka  pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas.

Interpretasi adalah suatu proses untuk menyederhanakan ide-ide atau issu-issu yang rumit dan kemudian membaginya dengan masyarakat awam/umum.  Suatu interpretasi yang baik adalah suatu interpretasi yang dapat membangun hubungan antara audiens dengan obyek interpretasi. Apabila dilakukan secara efektif, interpretasi dapat digunakan untuk meyakinkan orang lain, dapat mendorong orang lain untuk merubah cara berpikir dan tingkah laku mereka.

Tujuan interpretasi biasanya adalah untuk meningkatkan pengertian, tapi kadang, seperti pada propaganda atau cuci otak, tujuannya justru untuk mengacaukan pengertian dan membuat kebingungan.

Itulah pengertian dari interpretasi, saya pun tidak terlalu memahami secara mendalam karena substansi dari apa yang saya akan tulis malam ini bukan tentang apa pengertian serta teori-teori tentang itu tapi lebih ke wilayah kesalahan menafsirkan perasaan.  Kira-kira apa penyebab dari kesalahan menafsirkan perasaan orang lain kepada kita ataupun perasaan kita keorang lain.

Dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini, terkadang banyak dijumpai disekitar kita seorang pria salah menafsirkan perasaannya kepada seorang wanita dan begitu pun sebaliknya.  Mungkin karena perhatian yang berlebihan dari lawan jenis tersebut atau hanya karena tingkat percaya diri yang terlalu tinggi sehingga ketika mereka diperhadapkan pada kenyataan yang sebenarnya, muncul perasaan kecewa seakan tidak bisa menerima kenyataan yang ada dihadapannya.

Kekecewaan terhadap kenyataan tersebut akan menimbulkan efek negative pada perkembangan psikologi seseorang, dapat menyebabkan orang tersebut minder bergaul, rasa percaya diri yang rendah serta takut untuk menatap kehidupan selanjutnya didunia nyata.  Tapi disisi lain, banyak pula orang yang menganggap bahwa misinterpretasi perasaan adalah sesuatu yang biasa saja sehingga ketika diperhadapkan lagi pada situasi seperti itu maka dia akan menghadapinya dengan tenang dan akhirnya dia bisa menagmbil hikmah dari peristiwa tersebut.

Contoh yang paling sering kita temui dalam kehidupan  adalah antara remaja pria dan wanita.  Telah lama berteman dan seringkali jalan bersama dapat mengakibatkan perasaaan satu sama lain diantara mereka  bisa tumbuh dengan subur sehingga menimbulkan benih-benih cinta diantara mereka atau pun hanya salah satu diantara mereka.  Seiring berjalannya waktu, ada salah satu dari mereka merasa bahwa perhatian serta kebaikan yang dia dapatkan merupakan salah satu wujud dari rasa cinta atau pun sayang dari teman dekatnya tersebut, sehingga dia memberanikan diri menyatakan perasaan kepadanya.

Alhasil ternyata kenyataan yang dia dapat tak seperti harapannya selama ini, teman dekatnya tersebut menyatakan bahwa selama ini perhatian serta kebaikan dirinya hanya sebatas teman atau sahabat dan otomatis dia akan patah hati.  Kalau pun  dia bisa berfikir dan bertindak secara dewasa maka dia akan menghadapinya dengan senyuman tapi bagaimana dengan orang yang tidak siap menerima kenyataan tersebut..  Malu, minder serta hilangnya rasa percaya diri adalah jawabannya sehingga mengorbankan rasa persaudaraan serta persahabatannya selama ini.

Mungkin hanya sedikit diantara kita bisa menghadapinya dengan rasional tapi mudah-mudahan ini merupakan langkah awal menuju ke kedewasaan berfikir dan bertingkah laku.  Banyak orang dan mungkin semua orang bisa dewasa dalam berfikir tapi hanya segelintir atau pun hanya secuil dari kita yang bisa mengkolaborasikan antara kedewasaan dalam berfikir serta bertingkah laku.

Teringat akan kata-kata dari seorang sahabat yang pernah mengalaminya dan dia hanya berpesan “Profesionallah dalam berteman, jangan sekali-kali kamu berusaha mencampurkan rasa sayang serta cintamu dalam berteman karena itu tak akan pernah menyatu bagaikan air dan minyak malah akan menyebabkan semuanya hancur begitu saja bagaikan setitik nila menghancurkan susu sebelanga..”

Terlintas dibenakku…mungkin tidak salah juga pemikiran sahabatku ini tapi semuanya tergantung dari kita masing-masing dalam menafsirkan serta mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata..
Read More

© 2011 Immank's Blog, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena